adaempat alasan mengapa masda depan di tangan islam, arau dengan ungkapan lain islam itu agama dahulu, agama sekarang danagama akan datang. kendatiperanan dakwah memiliki peranan penting dalampenyebaran nilai2 islamdan perbaikan kondisi umatnya,namaun tidakberarti bahwa masa depan islam tergantung pada gerakan dakwah. masa depan tetap di
Kumpulanartikel terkait Pendidikan terbaru dan terkini - SINDOnews Kalam - Menanamkan Akidah Sejak Dini, Pola Pendidikan Sesuai Fitrah Manusia. Rasulullah Mengingatkan Besarnya Pengaruh Lingkungan Dalam Mendidik Anak. Ayat-Ayat Al-Quran Turun Silih Berganti Selama 22 Tahun, 2 Bulan, dan 22 Hari
cash. ๏ปฟAqidah islam akan selalu membimbing umat islam agar dapat hidup di dunia ini dengan ridha Allah. Karena dengan mempelajari dan mengamalkan semua materi yang ada aqidah islam membuat umat islam lebih mengenal Allah, lebih mengetahui tentang sifat-sifat keagungan pada Allah, lebih mengetahui hal-hal yang Allah perintahkan dan juga yang di larang. Dengan mengenal Allah lebih dalam akan membuat keimanan kita menjadi lebih kuat atau lebih bagus kualitasnya dan kemungkinan mendapatkan Allah ridha terhadap hal yang kita lakukan menjadi lebih besarPembahasan Salah satu tujuan utama hidup umat manusia adalah mencari ridha Allah. Karena semua hal yang ada di muka bumi dan juga di seluruh alam adalah milik Allah dan hasil ciptaan Allah sehingga Allah berkuasa atas segalanya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hal-hal yang ada di alam semesta kita harus lebih dahulu memperoleh izin dari Allah dan mendapat ridha Allah atas semua yang kita lakukan. Salah satu contoh perilaku terpuji atau akhlakul karimah yang sangat berkaitan dengan mencari ridha Allah dalam melalukan sesuatu adalah perilaku ikhlas. Seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan ikhlas maka ia akan melakukan hal tersebut tanpa pamrih atau mengharap balasan dari manusia dan ia hanya berharap mendapat ridha Allah. Orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya merupakan orang yang jujur dalam beramal dan juga orang yang selalu tawadhu`. Sehingga orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya terjauhi dari perilaku sombong, perilaku ujub adan juga perilaku riya. Oleh karena itu kita harus selalu membiasakan diri untuk berperilaku dengan perilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hariPelajari lebih lanjutMateri tentang hikmah yang dapat dirasakan dari beriman kepada Allah, pada tentang salah satu latin istilah bahasa arab yang menunjukkan pengertian iman secara istilah, pada tentang rangkuman materi tentang keimanan kepada Allah, pada ======== Detail jawabanKelas VIIMata Pelajaran AgamaBab Beriman kepada AllahKode soal
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait pentingnya aqidah dalam kehidupan seorang insan. Semoga yang kami bahas ini bia bermanfaat untuk kita secara bahasa artinya ikatan. Sedangkan secara istilah aqidah artinya keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam pengertian agama maka pengertian aqidah adalah kandungan rukun iman, yaituBeriman dengan AllahBeriman dengan para malaikatBeriman dengan kitab-kitab-NyaBeriman dengan para Rasul-NyaBeriman dengan hari akhirBeriman dengan takdir yang baik maupun yang burukSehingga aqidah ini juga bisa diartikan dengan keimanan yang mantap tanpa disertai keraguan di dalam hati seseorang lihat At Tauhid lis Shaffil Awwal Al Aali hal. 9, Mujmal Ushul hal. 5Kedudukan Aqidah yang BenarSebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah yang BenarKedudukan Aqidah yang BenarAqidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Taโala di dalam firman-Nyaููู
ููู ููุงูู ููุฑูุฌูู ููููุงุกู ุฑูุจูููู ููููููุนูู
ููู ุนูู
ููุง ุตูุงููุญูุง ูููุง ููุดูุฑููู ุจูุนูุจูุงุฏูุฉู ุฑูุจูููู ุฃูุญูุฏูุงโMaka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.โ QS. Al Kahfi 110Allah taโala juga berfirman,ููููููุฏู ุฃููุญููู ุฅููููููู ููุฅูููู ุงูููุฐูููู ู
ููู ููุจููููู ููุฆููู ุฃูุดูุฑูููุชู ููููุญูุจูุทูููู ุนูู
ููููู ููููุชููููููููู ู
ููู ุงููุฎูุงุณูุฑููููโSungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu Sungguh, apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus seluruh amalmu dan kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.โ QS. Az Zumar 65Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rasul sangat memperhatikan perbaikan aqidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh para Rasul kepada kaum mereka; menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan penyembahan kepada ini telah diberitakan oleh Allah di dalam firman-Nyaููููููุฏู ุจูุนูุซูููุง ููู ููููู ุฃูู
ููุฉู ุฑูุณูููุง ุฃููู ุงุนูุจูุฏููุง ุงูููููู ููุงุฌูุชูููุจููุง ุงูุทููุงุบููุชูโDan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang menyerukan Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut sesembahan selain Allah'โ QS. An Nahl 36Bahkan setiap Rasul mengajak kepada kaumnya dengan seruan yang serupa yaitu, โWahai kaumku, sembahlah Allah. Tiada sesembahan yang benar bagi kalian selain Dia.โ lihat QS. Al Aโraaf 59, 65, 73 dan 85. Inilah seruan yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syuโaib dan seluruh Nabi-Nabi kepada kaum shallallahu alaihi wa sallam menetap di Mekkah sesudah beliau diutus sebagai Rasul selama 13 tahun mengajak orang-orang supaya mau bertauhid mengesakan Allah dalam beribadah dan demi memperbaiki aqidah. Hal itu dikarenakan aqidah adalah fondasi tegaknya bangunan agama. Para dai penyeru kebaikan telah menempuh jalan sebagaimana jalannya para nabi dan Rasul dari jaman ke jaman. Mereka selalu memulai dakwah dengan ajaran tauhid dan perbaikan aqidah kemudian sesudah itu mereka menyampaikan berbagai permasalahan agama yang lainnya lihat At Tauhid Li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 9-10.Baca Juga Aqidah Kuat, Bangsa HebatSebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah yang BenarPenyimpangan dari aqidah yang benar adalah sumber petaka dan bencana. Seseorang yang tidak mempunyai aqidah yang benar maka sangat rawan termakan oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran, sampai-sampai apabila mereka telah berputus asa maka mereka pun mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat mengenaskan yaitu dengan bunuh diri. Sebagaimana pernah kita dengar ada remaja atau pemuda yang gantung diri gara-gara diputus pula sebuah masyarakat yang tidak dibangun di atas fondasi aqidah yang benar akan sangat rawan terbius berbagai kotoran pemikiran materialisme segala-galanya diukur dengan materi, sehingga apabila mereka diajak untuk menghadiri pengajian-pengajian yang membahas ilmu agama mereka pun malas karena menurut mereka hal itu tidak bisa menghasilkan keuntungan materi. Jadilah mereka budak-budak dunia, shalat pun mereka tinggalkan, masjid-masjid pun sepi seolah-olah kampung di mana masjid itu berada bukan kampungnya umat Islam. Alangkah memprihatinkan, wallaahul mustaโaan disadur dari At Tauhid Li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 12Oleh karena peranannya yang sangat penting ini maka kita juga harus mengetahui sebab-sebab penyimpangan dari aqidah yang benar. Di antara penyebab itu adalahBodoh terhadap prinsip-prinsip aqidah yang benar. Hal ini bisa terjadi karena sikap tidak mau mempelajarinya, tidak mau mengajarkannya, atau karena begitu sedikitnya perhatian yang dicurahkan untuknya. Ini mengakibatkan tumbuhnya sebuah generasi yang tidak memahami aqidah yang benar dan tidak mengerti perkara-perkara yang bertentangan dengannya, sehingga yang benar dianggap batil dan yang batil pun dianggap benar. Hal ini sebagaimana pernah disinggung oleh Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu, โJalinan agama Islam itu akan terurai satu persatu, apabila di kalangan umat Islam tumbuh sebuah generasi yang tidak mengerti hakikat jahiliyah.โ [su_spacer] Taโashshub fanatik kepada nenek moyang dan tetap mempertahankannya meskipun hal itu termasuk kebatilan, dan meninggalkan semua ajaran yang bertentangan dengan ajaran nenek moyang walaupun hal itu termasuk kebenaran. Keadaan ini seperti keadaan orang-orang kafir yang dikisahkan Allah di dalam ayat-Nya, โDan apabila dikatakan kepada mereka Ikutilah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada kalian!โ Mereka justru mengatakan, Tidak, tetapi kami tetap akan mengikuti apa yang kami dapatkan dari nenek-nenek moyang kamiโ Allah katakan Apakah mereka akan tetap mengikutinya meskipun nenek moyang mereka itu tidak memiliki pemahaman sedikit pun dan juga tidak mendapatkan hidayah?โ QS. Al Baqarah 170 [su_spacer]Taklid buta mengikuti tanpa landasan dalil. Hal ini terjadi dengan mengambil pendapat-pendapat orang dalam permasalahan aqidah tanpa mengetahui landasan dalil dan kebenarannya. Inilah kenyataan yang menimpa sekian banyak kelompok-kelompok sempalan seperti kaum Jahmiyah, Muโtazilah dan lain sebagainya. Mereka mengikuti saja perkataan tokoh-tokoh sebelum mereka padahal mereka itu sesat. Maka mereka juga ikut-ikutan menjadi tersesat, jauh dari pemahaman aqidah yang benar. [su_spacer]Berlebih-lebihan dalam menghormati para wali dan orang-orang saleh. Mereka mengangkatnya melebihi kedudukannya sebagai manusia. Hal ini benar-benar terjadi hingga ada di antara mereka yang meyakini bahwa tokoh yang dikaguminya bisa mengetahui perkara gaib, padahal ilmu gaib hanya Allah yang mengetahuinya. Ada juga di antara mereka yang berkeyakinan bahwa wali yang sudah mati bisa mendatangkan manfaat, melancarkan rezeki dan bisa juga menolak bala dan musibah. Jadilah kubur-kubur wali ramai dikunjungi orang untuk meminta-minta berbagai hajat mereka. Mereka beralasan hal itu mereka lakukan karena mereka merasa sebagai orang-orang yang banyak dosanya, sehingga tidak pantas menghadap Allah sendirian. Karena itulah mereka menjadikan wali-wali yang telah mati itu sebagai perantara. Padahal perbuatan semacam ini jelas-jelas dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda, โAllah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah.โ HR. Bukhari. Beliau memperingatkan umat agar tidak melakukan sebagaimana apa yang mereka lakukan Kalau kubur nabi-nabi saja tidak boleh lalu bagaimana lagi dengan kubur orang selain Nabi ? [su_spacer]Lalai dari merenungkan ayat-ayat Allah, baik ayat kauniyah maupun qurโaniyah. Ini terjadi karena terlalu mengagumi perkembangan kebudayaan materialistik yang digembar-gemborkan orang barat. Sampai-sampai masyarakat mengira bahwa kemajuan itu diukur dengan sejauh mana kita bisa meniru gaya hidup mereka. Mereka menyangka kecanggihan dan kekayaan materi adalah ukuran kehebatan, sampai-sampai mereka terheran-heran atas kecerdasan mereka. Mereka lupa akan kekuasaan dan keluasan ilmu Allah yang telah menciptakan mereka dan memudahkan berbagai perkara untuk mencapai kemajuan fisik semacam itu. Ini sebagaimana perkataan Qarun yang menyombongkan dirinya di hadapan manusia, โSesungguhnya aku mendapatkan hartaku ini hanya karena pengetahuan yang kumiliki.โ QS. Al Qashash 78. Padahal apa yang bisa dicapai oleh manusia itu tidaklah seberapa apabila dibandingkan kebesaran alam semesta yang diciptakan Allah Taโala. Allah berfirman yang artinya, โAllah lah yang menciptakan kamu dan perbuatanmu.โ QS. Ash Shaffaat 96 [su_spacer]Kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbingan agama yang benar. Padahal peranan orang tua sebagai pembina putra-putrinya sangatlah besar. Hal ini sebagaimana telah digariskan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, โSetiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.โ HR. Bukhari. Kita dapatkan anak-anak telah besar di bawah asuhan sebuah mesin yang disebut televisi. Mereka tiru busana artis idola, padahal busana sebagian mereka itu ketat, tipis dan menonjolkan aurat yang harusnya ditutupi. Setelah itu mereka pun lalai dari membaca Al Qurโan, merenungkan makna-maknanya dan malas menuntut ilmu agama. [su_spacer]Kebanyakan media informasi dan penyiaran melalaikan tugas penting yang mereka emban. Sebagian besar siaran dan acara yang mereka tampilkan tidak memperhatikan aturan agama. Ini menimbulkan fasilitas-fasilitas itu berubah menjadi sarana perusak dan penghancur generasi umat Islam. Acara dan rubrik yang mereka suguhkan sedikit sekali menyuguhkan bimbingan akhlak mulia dan ajaran untuk menanamkan aqidah yang benar. Hal itu muncul dalam bentuk siaran, bacaan maupun tayangan yang merusak. Sehingga hal ini menghasilkan tumbuhnya generasi penerus yang sangat asing dari ajaran Islam dan justru menjadi antek kebudayaan musuh-musuh Islam. Mereka berpikir dengan cara pikir aneh, mereka agungkan akalnya yang cupet, dan mereka jadikan dalil-dalil Al Qurโan dan Hadits menuruti kemauan berpikir mereka. Mereka mengaku Islam akan tetapi menghancurkan Islam dari dalam. disadur dengan penambahan dari At Tauhid li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 12-13.Itulah pentingnya aqidah dalam kehidupan kita semua sebagai insan. Wallahu aโ Juga Perbedaan antara Aqidah, Tauhid dan ManhajโPenulis Abu Mushlih Ari Wahyudi Artikel
akidah islam membimbing umatnya agar